TUGAS FINAL

D
I
S
U
S
U
N
Oleh
Kelompok : - Muhammad
Nasri
- Wulandari
- Yeka Elita
- Zamzami
- Tara Mutia

POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE
TAHUN AJARAN 20015
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur saya panjatkan kepada
Allah SWT yang masih memberikan nafas kehidupan, sehingga saya dapat
menyelesaikan pembuatan makalah ini dengan judul “Menganalisis Pasar Bisnis, Dalam Perilaku Pembelian
Bisnis.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan. Akhirnya
saya sampaikan terima kasih atas perhatiannya terhadap makalah ini, dan penulis
berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi diri saya sendiri dan khususnya
pembaca pada umumnya. Tak ada gading yang tak retak, begitulah adanya makalah
ini.
Dengan segala kerendahan hati, saran-saran dan
kritik yang konstruktif sangat saya harapkan dari para pembaca guna peningkatan
pembuatan makalah pada tugas yang lain dan pada waktu mendatang.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................... i
DAFTAR ISI ............................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
.................................................................... 1
A.
Latar Belakang....................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................ 2
A.
Pasar
Bisnis/Konsumen........................................................... 2
1.
Pengertian
Pasar Bisnis.................................................... 2
2.
Karakteristik Pasar Bisnis................................................ 3
3.
Target Pasar Bisnis...........................................................
B.
Situasi pembelian.....................................................................
C.
Perilaku Pembelian Bisnis.......................................................
D.
Peserta dalam Proses Pembelian
Bisnis...................................
a.
Pusat Pembelian...............................................................
b.
Pengaruh Utama...............................................................
E.
Proses Pembelian Bisnis..........................................................
F.
Tahap – Tahap Proses Pembelian
Bisnis..................................
BAB III KESIMPULAN ........................................................................ 20
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Pasar adalah orang-orang yang mempunyai keinginan untuk
puas, uang untuk berbelanja dan kemauan untuk membelanjakannya.Dari definisi
diatas dapat diketahui terdapat 3 unsur penting didalam pasar yaitu Orang
dengan segala keinginannya, Daya beli mereka, Kemauan untuk
membelanjakannya.Pasar atau konsumen dapat dibedakan menjadi dua golongan,
yakni konsumen akhir (pasar konsumen) dan pasar bisnis (pasar industri). Dimana
pasar konsumen adalah sekelompok pembeli yang membeli barang-barang untuk
dikonsumsi dan bukannya untuk diproses lebih lanjut. Sedangkan pasar bisnis
adalah pasar yang terdiri dari individu-individu atau organisasi yang membeli
barang untuk diproses lagi menjadi barang lain dan kemudian dijual. Berdasarkan
pengertian tersebut, sebagai contoh maka petani digolongkan kedalam pasar
bisnis, sebab mereka membeli barang digunakan untuk diproses lebih lanjut
menjadi barang-barang hasil pertanian.
Sedangkan pasar bisnis adalah konsumen yang membeli
barang dan jasa sebagai input bagi proses produksinya atau konsumen yang
membeli penawaran dari suatu perusahaan untuk dijual kembali. Perilaku dari
pasar konsumen, berbeda dari perilaku pasar bisnis. Agar dapat
merencanakan suatu strategi pemasaran dan program pemasaran yang baik, seorang
pemasar harus memahami karakteristik, perilaku dan keinginan dari pelanggan
yang dihadapinya. Dengan memahami respon pelanggan terhadap rangsangan-rangsangan
pemasaran tertentu, seorang pemasar dapat menyusun suatu rencana pemasaran yang
dapat memancing respon yang diinginkan dari pelanggannya, yaitu pembelian dan
loyalitas pelanggan. Tujuan pemasaran adalah mempengaruhi pemikiran pelanggan
dan perilakunya terhadap organisasi dan penawaran pasarnya. Untuk
mempengaruhi apa, kapan dan bagaimana perilaku pembelian itu, mula-mula
pemasar harus memahami mengapa konsumen berperilaku demikian.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pasar
Bisnis/Konsumen
1.
Pengertian Pasar Bisnis
Pasar Bisnis (Business Market) adalah semua organisasi
yang membeli barang dan jasa untuk dipergunakan dalam memproduksi produk, atau
dengan tujuan dijual lagi atau disewakan kepada pihak lain dengan mengambil
untung. Perilaku pembelian bisnis (business buying behaviour) mengacu pada
perilaku pembelian organisasi yang membeli barang dan jasa untuk digunakan
dalam produksi produk dan jasa lain yang dijual, disewakan atau dipasok kepada
pihak lain, sedangkan Proses pembelian bisnis adalah proses pengambilan
keputusan dengan mana pembeli bisnis menetapkan kebutuhan akan produk dan jasa
yang dibeli dan mengidentifikasi,mengevaluasi,serta memilih diantara
merek-merek dan pemasok-pemasok alternative. Perusahaan yang menjual kepada
organisasi bisnis lain harus sebaik-baiknya memahami perilaku pasar bisnis dan
pembelian bisnis.
2.
Karakteristik Pasar Bisnis
Pasar Bisnis (
Bussiness Market ) memiliki beberapa karakteristik yaitu :
-
Pasar industri mengandung
pembeli yang lebih sedikit tetapi lebih besar dibandingkan pemasar konsumen.
-
Pembeliannya lebih besar :
Beberapa perusahaan besar melakukan hampir seluruh pembelian dalam
industri-industri seperti mesin pesawat terbang dan alat pertahanan.
-
Pelanggan dipasar industri
lebih berorientasi secara geografis: : Konsentrasi geografis produsen itu
membantu menurunkan biaya penjualan. Pada saat yang sama, para pemasar bisnis
perlu memantau perpindahan industri – industri tertentu ke wilayah lain.
-
Permintaan turunan : Permintaan
atas barang bisnis benar – benar berasal dari permintaan atas barang konsumsi.
Karena alasan itu, para pemasar bisnis harus secara dekat memantau pola
pembelian konsumen akhir.
-
Pembelian professional : Barang
bisnis dibeli oleh agen ( petugas ) pembelian yang terlatih, yang harus
mengikuti kebijakan, batasan, dan persyaratan pembelian organisasi. Banyak
instrumen pembelian – contohnya : permintaan harga atas produk yang akan
dipesan, proposal pembelian, dan kontrak pembelian – tidakditemukan dalam
pembelian konsumen.
-
Permintaaannya berfluktuasi :
Permintaan atas barang dan jasa bisnis cenderung lebih mudah berubah – ubah
dibandingkan dengan permintaan atas barang dan jasa konsumsi. Presentase
tertentu peningkatan permintaan konsumen dapat menyebabkan presentase
peningkatan permintaan yang jauh lebih besar atas pabrik dan peralatan yang
diperlukan untuk memproduksi output tambahan. Ekonom menyebut dampak itu
sebagai dampak percepatan. Kadang –
kadang peningkatan 10 persen permintaan konsumen dapat menyebabkan kenaikan 200
persen permintaan bisnis akan produksi bersangkutan pada periode berikutnya :
10 persen penurunan permintaan konsumen dapat menyebabkan kehancuran total
permintaan bisnis.
-
Permintaan dibanyak pasar
industri lebih tidak elastis atau tidak terpengaruh oleh perubahan harga dalam jangka
pendek.
-
Dalam pembelian dipasar
industri, pembeli dan penjual bekerja lebih erat dan membangun hubungan erat
dalam jangka panjang.
-
Pembeli di pasar industri
seringkali langsung dari produsen, bukan lewat pedagang eceran atau pedagang
besar.
-
Pembeli dipasar industri
seringkali menyewa peralatan, bukannya membeli langsung.
3.
Target Pasar Bisnis
Dalam menetapkan sasaran pasar (target pasar),
perusahaan terlebih dulu harus melakukan segmentasi pasar, dengan cara
mengelompokkan konsumen (pembeli) ke dalam kelompok dengan ciri-ciri (sifat)
yang hampir sama. Setiap kelompok konsumen dapat dipilih sebagai target pasar
yang akan dicapai. Segmentasi pasar dimaksudkan untuk mengkaji dan mencari
kesempatan segmen pasar yang dihadapi perusahaan, menilai segmen pasar, dan
memutuskan berapa banyak dari segmen pasar yang ada tersebut yang akan dilayani
oleh perusahaan. Penentuan target pasar sangat penting karena perusahaan tidak
dapat melayani seluruh konsumen atau pembeli yang ada di pasar. Pembeli yang
ada terlalu banyak dengan kebutuhan dan keinginan yang beragam atau bervariasi,
sehingga perusahaan harus mengidentifikasi bagian pasar mana yang akan
dilayaninya sebagai target pasar.
Kegiatan pemasaran akan lebih berhasil jika hanya
diarahkan kepada konsumen tertentu sebagai target pasar yang dituju. Target
pasar adalah kelompok konsumen yang agak homogen, yang akan dijadikan sasaran
pemasaran perusahaan. Dalam hal ini perusahaan harus memperhatikan jenis
kebutuhan dan keinginan konsumen. Selain itu perlu diperhatikan pula kebutuhan
dan keinginan kelompok konsumen manakah yang akan dipenuhi. Konsumen memang pembeli
yang harus dilayani perusahaan dengan memuaskan. Namun, tidak mungkin
perusahaan benar-benar dapat memberikan kepuasan kepada seluruh konsumen yang
ada di pasar, karena terbatasnya kemampuan atau sumber daya perusahaan. Untuk
itu perusahaan perlu menentukan batas pasar yang akan dilayani atau yang
menjadi target pasar, melalui pengelompokkan konsumen berdasarkan ciri-ciri
atau sifatnya dikaitkan dengan kebutuhan dan keinginan mereka.
Adapun yang dimaksud dengan target pasar adalah kelompok
konsumen yang mempunyai ciri-ciri atau sifat hampir sama (homogen) yang dipilih
perusahaan dan yang akan dicapai dengan strategi bauran pemasaran (marketing
mix). Dengan ditetapkannya target pasar, perusahaan dapat mengembangkan posisi
produknya dan strategi bauran pemasaran untuk setiap target pasar tersebut.
Target pasar perlu ditetapkan, karena bermanfaat dalam :
1. Mengembangkan posisi produk dan strategi bauran pemasaran.
2. Memudahkan penyesuaian produk yang dipasarkan dan strategi bauran
pemasaran yang dijalankan (harga yang tepat, saluran distribusi yang efektif,
promosi yang tepat) dengan target pasar.
3. Membidik peluang pasar lebih luas, hal ini penting saat memasarkan
produk baru.
4. Memanfaatkan sumber daya perusahaan yang terbatas seefisien dan
seefektif mungkin
5. Mengantisipasi persaingan.
Dengan mengidentifikasikan bagian pasar yang dapat
dilayani secara efektif, perusahaan akan berada pada posisi lebih baik dengan
melayani konsumen tertentu dari pasar tersebut.
B.
Situasi pembelian
Pembeli bisnis menghadapi
banyak keputusan dalam melakukan pembelian. Jumlah keputusan tersebut
bergantung pada situasi pembelian: kerumitan masalah yang harus dipecahkan,
barunya persyaratan pembelian, jumlah orang yang terlibat, dan waktu yang
diperlukan. Situasi Pembelian; dapat dibedakan dalam tiga jenis, yakni;
1. Pembelian Ulang Langsung. Departemen
pembelian memesan ulang secara rutin (contoh; perlengkapan kantor, bahan kimia
dalam jumlah besar). Pembeli memilih pemasok dari "Daftar Pemasok yang
disetujui". Para pemasok tersebut berusaha mempertahankan mutu barang dan
jasanya. Mereka sering mengusulkan sistem pemesanan ulang otomatis sehingga
agen/petugas pembelian dapat menghemat waktu pemesanan ulang. "Pemasok
diluar Daftar" berusaha menawarkan sesuatu yang baru atau memanfaatkan ketidak
puasan terhadap pemasok saat ini. Para pemasok diluar daftar berusaha
mendapatkan pesanan kecil, dan kemudian memperbesar pangsa pembelian mereka
dari waktu ke waktu.
2. Pembelian Ulang Modifikasi. Pembelian ingin
memodifikasi Spesifikasi produk, harga, syarat pengiriman, atau syarat lain
yang dianggap perlu dan penting. Pembelian ulang memodifikasi biasanya
melibatkan tambahan peserta pembuat keputusan di pihak pembeli dan penjual.
Para pemasok didalam daftar menjadi panik dan harus melindungi pelanggannya
supaya tidak lari. Para pemasok diluar daftar melihat peluang untuk mengajukan
tawaran yang lebih baik guna mendapatkan bisnis baru.
3. Tugas Baru. Tugas baru adalah situasi
pembelian dimana pembeli membeli produk atau jasa untuk pertama kalinya.
Contoh; (Gedung Kantor, sistem pengamanan baru). Semakin besarnya biaya atau
risiko, semakin besar jumlah peserta pengambil keputusan dan semakin besar pula
pengumpulan informasi mereka; dan karena itu, semakin lama waktu penyelesaian
keputusan. Seiring waktu, situasi pembelian baru menjadi pembelian ulang
langsung dan perilaku pembelian rutin. Pembelian Tugas Baru melewati beberapa
tahap; Kesadaran, minat, evaluasi, uji coba, dan pemakaian. Efektifitas
peralatan komunikasi berbeda-beda dalam tiap tahap. Media massa sangat berperan
penting pada permulaan tahap kesadaran; Wiraniaga memiliki dampak terbesar pada
tahap minat; dan sumber teknis paling penting selama tahap evaluasi. Dalam
situasi tugas baru, pembeli harus menentukan spesifikasi produk, batas harga,
syarat dan waktu pengiriman, syarat service, syarat pembayaran, jumlah pesanan,
pemasok yang memenuhi syarat, serta pemasok yang dipilih. Peserta pengambil
keputusan yang berbeda-beda mempengaruhi setiap keputusan, dan pesanan akan
menjadi berbeda-beda bergantung pada siapa yang mengambil keputusan. Situasi
Tugas Baru merupakan peluang dan tantangan besar pemasar, karena pembelian yang
rumit tercakup dalam tugas baru, maka banyak perusahaan menggunakan tenaga
penjualan misioner yang terdiri dari wiraniaga terbaik mereka. Janji merek dan
pengakuan nama merek pabrik akan menjadi penting dalam membangun kepercayaan
dan keinginan pelanggan untuk mempertimbangkan perubahan. Pemasar juga mencoba
mencapai sebanyak mungkin peserta utama dan memberikan informasi dan bantuan
yang sangat membantu. Begitu seorang pelanggan didapatkan, pemasok terus
mencari cara untuk menambah nilai pada tawaran pasar mereka guna memudahkan
pembelian ulang. Mereka sering melakukan ini dengan memberikan pelanggan
informasi yang disesuaikan.
C.
Perilaku Pembelian Bisnis
Permintaan pembelian (purchase requisition) adalah
formulir permintaan persetujuan untuk melakukan pembelian, mencakup informasi
tentang pesanan pembelian serta alasan pembelian diperlukan, dll. Permintaan
pembelian ditandatangani oleh pejabat yang berwenang untuk menjadi pesanan
pembelian.
Proses pembelian bisnis adalah proses pengambilan
keputusan dengan mana pembeli bisnis menetapkan kebutuhan akan produk dan jasa
yang dibeli dan mengidentifikasi, mengevaluasi, serta memilih diantara
merek-merek dan pemasok-pemasok alternative. Perusahaan yang menjual kepada
organisasi bisnis lain harus sebaik-baiknya memahami perilaku pasar bisnis dan
pembelian bisnis.
D.
Peserta dalam Proses Pembelian Bisnis
a.
Pusat Pembelian
Pusat Pembelian
terdiri dari semua anggota yang memainkan salah satu dari tujuh peran
dalam proses keputusan pembelian:
·
Pencetus (initiators): Mereka
yang meminta untuk membeli sesuatu. Mereka bisa saja merupakan pemakai atau
pihak lain dalam organisasi.
·
Pemakai (users): Mereka yang
akan memakai barang atau jasa tertentu. Dalam banyak kasus, pemakai mengajukan
proposal pembelian dan membantu menetapkan persyaratan produk.
·
Pemberi pengaruh (influencers):
Orang-orang yang mempengaruhi keputusan pembelian. Mereka sering membantu merumuskan
spesifikasi dan juga memberikan informasi untuk mengevaluasi alternatif.
Orang-orang teknik merupakan pemberi pengaruh yang penting.
·
Pengambil keputusan (deciders):
Orang yang memutuskan persyaratan produk dan pemasok.
·
Pemberi persetujuan (approvers):
Orang yang mengotorisasi / menyetujui tindakan yang diusulkan oleh pengambil
keputusan atau pembeli.
·
Pembeli (buyers): Orang yang
memiliki wewenang formal untuk memilih pemasok dan menyusun syarat pembelian.
Para pembeli dapat membantu menyusun spesifikasi produk, namun peran utama
mereka adalah memilih pemasok dan bernegosiasi. Dalam pembelian yang lebih
rumit, para pembeli mungkin mencakup manajer tingkat tinggi.
·
Penjaga gerbang (gatekeepers):
Orang-orang yang memiliki kekuasaan untuk mengahalangi penjual dan informasi
sehingga tidak dapat menjangkau anggota pusat pembelian. Contohnya,
agen/petugas pembelian, penerma tamu, dan penerima telepon mungkin menghalangi
wiraniaga untuk menghubungi pemakai atau pengambil keputusan.
b.
Pengaruh Utama
Para
pembeli bisnis menanggapi banyak pengaruh saat mereka mengambil keputusan
pembelian. Jika tawaran pemasok sama, para pembeli bisnis dapat memenuhi
tuntutan pembeliannya dari pemasok mana pun, dan mereka lebih mengutamakan
pemasok yang memberikan perlakuan pribadi kepada mereka. Jika tawaran pemasok
berbeda secara substansial, para pembeli bisnis bertanggung jawab atas pilihan
mereka dan memberi perhatian yang lebih besar pada faktor-faktor ekonomi.
Para
pembeli bisnis menanggapi empat pengaruh utama : faktor lingkungan, faktor
organisasi, faktor antarpribadi, dan faktor pribadi. Berikut ini akan
diuraikan tentang empat pengaruh utama yang mempengaruhi keputusan pembelian
organisasi :
-
Faktor Lingkungan
Para pembeli bisnis
memberi perhatian yang besar pada faktor-faktor ekonomi yang sedang berlangsung
atau yang diperkirakan, seperti level produksi, investasi, pengeluaran
konsumen, dan tingkat suku bunga. Pada masa resesi, pembeli bisnis mengurangi
investasi untuk pabrik, peralatan, dan persediaan. Para pemasar bisnis hampir
tidak dapat melakukan apa-apa untuk merangsang permintaan total di dalam
lingkungan itu. Mereka hanya dapat berjuang keras untuk meingkatkan atau
mempertahankan pangsa permintaan mereka.
Para pembeli bisnis
secara aktif memantau perkembangan teknologi, peraturan pemerintah, dan
persaingan. Hal-hal yang dapat mempengaruhi faktor lingkungan dalam proses
pembelian organisasi antara lain :
1. Tingkat permintaan
2. Ramalan ekonomi
3. Tingkat bunga
4. Tingkat perubahan teknologi
5. Perkembangan politik dan peraturan
6. Perkembangan persaingan
7. Perhatian pada tanggung jawab sosial masyarakat.
-
Faktor Organisasi
Setiap organisasi
memiliki tujuan, kebijakan, prosedur, struktur organisasi, dan sistem yang
spesifik. Dalam faktor organisasi terdapat beberapa hal yang dapat mempengaruhi
proses pembelian antara lain :
1. Peningkatan kelas departemen pembelian. Organisasi atau departemen
pembelian baru yang strategis lebih berorientasi pada pembelian yang telah
berubah dari gaya lama ”departemen pembelian (purchasing departements)” dengan
penekanan pada pembelian dengan biaya terendah menjadi ”departemen perbekalan
(procurements departements)” dengan misi mencari nilai terbaik dari pemasok
yang lebih sedikit namun mempunyai kualitas yang lebih baik.
2. Peran lintas fungsi. Para pemasar bisni yang melakukan pembelian
dengan tidak memandang jabatan atau struktur tugas mereka dalam melakukan
proses pengambilan keputusan untuk melakukan pembelian barang maupun jasa.
3. Pembelian terpusat. Dalam perusahaan besar dan berskala nasional
maupun internasional melakukan pembelian barang dan jasa dengan proses
pembelian dan pengadaan barang atau jasa yang dibutuhkan oleh satu unit kecil
maka akan dilakukan oleh satu unit yang levelnya lebih tinggi daripada unit
yang membutuhkan. Namun terkadang ada beberapa perusahaan hanya melakukan
droping dana ke perusahaan yang membutuhkan barang maupun jasa kemudian unit
yang membutuhkan dapat memakai anggaran tersebut untuk memperoleh barang maupun
jasa yang dibutuhkan.
4. Pembelian terdesentralisai atas barang yang nilainya kecil. Biasanya
terdapat perusahaan mengurangi pemusatan beberapa operasi pembelian dengan
memberdayakan para pegawai untuk membeli barang-barang yang bernilai kecil
seperti alat penjepit, pembuat kopi, dan lain-lain.
5. Pembelian melalui internet. Seiring dengan perkembangan teknologi
sekarang ini, banyak perusahaan-perusahaan yang melakukan proses pembelian
lewat fasilitas yang dinamakan ’internet’ yang menyediakan banyak kemudahan dan
kelebihan dengan proses yang lebih praktis dan cepat sehingga proses pembelian
dapat dilakukan sendiri melalui dunia internet
atau biasa juga disebut dunia ’maya’ yang berbasis teknologi.
Faktor-faktor organisasi lain yang dapat mempengaruhi
proses pembelian sebagai berikut :
1. Kontrak jangka panjang
2. Evaluasi kinerja pembelian dan perkembangan profesi pembeli
3. Membaiknya manajemen rantai pasokan
4. Produksi yang ramping
-
Faktor antar-pribadi dan
pribadi
Pusat pembelian
biasanya terdiri dari beberapa peserta dengan minat, wewenang, status, empati,
dan daya bujuk yang berbeda-beda. Para pemasar bisnis cenderung tidak
mengetahui dinamika kelompok seperti apa yang muncul selama proses keputusan
pembelian, walaupun semua informasi yang dapat ditemukannya tentang faktor
kepribadian dan antar-pribadi akan bermanfaat.
Tiap-tiap pembeli
memiliki motivasi, persepsi, dan preferensi pribadi yang dipengaruhi oleh umur,
penghasilan, pendidikan, jabatan, kepribadian, sikap terhadap resiko, dan
budaya pembeli tersebut. Para pembeli dengan pasti menunjukkan gaya yang
”ahli,” pembeli yang ”ingin yang terbaik,” dan pembeli yang ”ingin semuanya
beres.” Bebarapa pembeli muda yang berpendidikan tinggi terdiri dari pakar
komputer yang mengadakan analisis mendalam atas sejumlah proposal yang bersaing
sebelum memilih pemasok. Pembeli lain adalah ”orang kuat” dengan pengalaman
yang sudah lama yang mengadu-domba para penjual yang bersaing.
E.
Proses Pembelian Bisnis
Proses pembelian bisnis adalah proses pengambilan
keputusan dengan mana pembeli bisnis menetapkan kebutuhan akan produk dan jasa
yang dibeli dan mengidentifikasi, mengevaluasi, serta memilih diantara
merek-merek dan pemasok-pemasok alternative. Pengenalan Masalah, Tahap
pertama proses pembelian bisnis di mana seseorang di dalam perusahaan mengenali
masalah atau kebutuhan yang dapat dipenuhi dengan memperoleh barang atau jasa.
-
Deskripsi Kebutuhan Umum, Tahap
dalam proses pembelian bisnis di mana perusahaan menggambarkan karakteristik
umum dan kuantitas produk yang diperlukan
-
Spesifikasi Produk, Tahap
paroses pembelian bisnis di mana organisasi pembelian memutuskan dan menetapkan
spesifikasi karakteristik teknis produk terbaik untuk produk yang diperlukan.
-
Pencarian Pemasok, Tahap proses
pembelian bisnis di mana pembeli berusaha menemukan vendor terbaik.
-
Pengumpulan Proposal, Tahap
proses pembelian bisnis di mana pembeli mengundang pemasok bermutu untuk
mengumpulkan proposal.
-
Pemilihan Pemasok, Tahap proses
pembelian bisnis di mana pembeli meninjau ulang proposal dan memilih satu atau
beberapa pemasok.
-
Spesifikasi Pesanan Rutin,
Tahap proses pembelian bisnis di mana pembeli menulis pesanan akhir dengan
pemasok terpilih, menyebutkan spesifikasi teknis, kuantitas yang diperlukan,
waktu pengiriman yang diharapkan, kebijakan pengembalian dan jaminan.
-
Tinjauan Ulang Kinerja, Tahap
proses pembelian bisnis di mana pembeli menilai kinerja pemasok dan memutuskan
untuk melanjutkan, memodifikasi atau meninggalkan suatu kesepakatan.
F.
Tahap – Tahap Proses Pembelian Bisnis
Proses pembelian adalah proses pengambilan keputusan
oleh pembeli bisnis untuk menentukan produk dan layanan yang perlu dibeli oleh
organisasi mereka, kemudian menemukan, mengevaluasi dan memilih di antara
pemasok yang tersedia.
1. Pengenalan masalah
Tahap pertama adalah
pengenalan masalah atau kebutuhan yang dapat dipenuhi setelah membeli barang tau
jasa yang akan dibeli.
2. Perumusan kebutuhan umum
Adalah tahap dalam
proses pembelian bisnis dimana perusahaan menggambarkan karakteristik umum dan kuantitas produk yang
diinginkan.
3. Spesifikasi produk
Adalah proses
organisasi pembelian memutuskan dan melakukan
spesifikasi atas karakteristik teknis produk terbaik untuk produk yang diperlukan
4.
Pencarian pemasok
Adalah proses dimana
pembeli berusaha menemukan vendor terbaik.
5.
Permintaan pengajuan proposal
Adalah proses dimana
pembeli mengundang pemasok bermutu untuk mengajukan atau mengumulkan proposal.
6.
Peimilihan pemasok
Adalah proses dimana
pembeli memilih pemasok yang terbaik dari yng sudah mengumpulkan proposal.
7.
Spesifikasi pesanan rutin
Adalah proses
pembelian bisnis di mana pembeli menulis pesanan akhir dengan pemasok terpilih,
menyebutkan spesifikasi teknis, kuantitas yang diperlukan, waktu pengiriman
yang diinginkan, kebijakan pengembalian dan jaminan.
8.
Penilaian kerja
Adalah proses
pembelian bisnis di mana pembeli menilai kinerja pemasok dan memutuskan untuk
melanjutkan, memodifikasi atau meninggalkan suatu kesepakatan
BAB III
KESIMPULAN
Pasar bisnis
adalah konsumen yang membeli barang dan jasa sebagai input bagi proses
produksinya atau konsumen yang membeli penawaran dari suatu perusahaan untuk
dijual kembali. Perilaku dari pasar konsumen, berbeda dari perilaku pasar
bisnis. Agar dapat merencanakan suatu strategi pemasaran dan program
pemasaran yang baik, seorang pemasar harus memahami karakteristik, perilaku dan
keinginan dari pelanggan yang dihadapinya. Dengan memahami respon pelanggan
terhadap rangsangan-rangsangan pemasaran tertentu, seorang pemasar dapat
menyusun suatu rencana pemasaran yang dapat memancing respon yang diinginkan
dari pelanggannya, yaitu pembelian dan loyalitas pelanggan. Tujuan pemasaran
adalah mempengaruhi pemikiran pelanggan dan perilakunya terhadap organisasi dan
penawaran pasarnya. Untuk mempengaruhi apa, kapan dan bagaimana perilaku
pembelian itu, mula-mula pemasar harus memahami mengapa konsumen
berperilaku demikian.
DAFTAR PUSTAKA
E, Martono. 1991. Manajemen dan Filing dalam Praktek Perkantoran Modern. Jakarta: Karya Utama
Martono, Boedi. 1990. Menganalisis Pasar Bisnis. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan Peraturan Pemerintah Nomor 34/1979
Sukuco,Badri
Munir. 2007. Manajemen Administrasi Perkantoran Modern. Jakarta:
Erlangga
Sedarmayanti. 1992. Tata Kearsipan dengan Memanfaatkan Teknologi Modern. Bandung: Ilham Jaya Offset
Widjaja,A.W.
1993. Perilaku Pembelian Bisnis Dalam Pasar Bisnis. Jakarta: Rajawali Press
http://www.manbisnis2.tripod.com/1_1_3.pdf
diakses 7 Februari 2009
![]() |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar